sulit sekali menceritakan pada teman-teman, bagaimana rasanya menikmati setiap langkah.
saya tidak berusaha menjadi pembual.
tapi memang benar-benar menyenangkan menikmati setiap langkah dalam artian langkah fisik yang sebenarnya.

sebagai contoh.
sejak kecil pikiran saya penuh dengan pertanyaan mengapa begini? mengapa begitu? ketika berjalan melihat batu berbentuk bulat. ketika melihat pohon meranggas. ketika melihat sepeda beroda dua, tiga, roda bundar, bentuk sadel sepeda. ketika melihat bentuk pensil. ketika melangkah merasakan beratnya tubuh setiap berjalan. dan banyak lagi lagi dan lagi pertanyaan sederhana seperti itu setiap harinya...setiap detiknya.

saya menikmati pertanyaan-pertanyaan itu, dan saya juga yang menemukan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan itu, kadang dengan cepat terjawab namun lebih sering lama terjawab, beberapa terjawab di sekolah.
ketika guru fisika menjelaskan tentang hukum dan rumus gaya gravitasi, maka saya temukan kenapa tubuh terasa berat melangkah, mengapa kami tidak terjatuh ke langit. dan saya bersenandung dalam hati : " oooooooooooohhhh...begitu"

ada pula pertanyaan seperti, mengapa abjad itu dimulai dari A-Z, mengapa tulisan arab berbentuk seperti itu (terlihat rumit namun menakjubkan, berseni), siapa orang yang mempunyai ide pertama yang memunculkan hal-hal yang dengan mudah kami gunakan sekarang. jika sudah seperti itu saya ingin pergi menggunakan mesin waktu untuk melihat bagaimana itu terjadi...

kemudian..
ketika melihat air hujan turun saya penasaran dengan bentuk air hujan, dan bunyi air hujan benar kah tik-tik seperti syair dalam sebuah lagu.
karena penasaran dengan bentuk air hujan, di kamar mandi saya mencari tahu jawabannya dengan menyiram air ke atas dan melihat bentuk air berulang-ulang sampai saya menyimpulkan jawabannya, kesimpulan versi saya sendiri tentunya. hehehe
lalu saya mencari tempat sunyi dan mendengarkannya dengan seksama bunyi air hujan.
bisakah kalian menebak apa jawabannya?
ups..coba kalian praktikan sendiri, pasti kalian temukan jawabannya.


adalagi pertanyaan. kenapa kita bisa marah? menangis? tertawa lepas? apakah benar otak yang bekerja seperti itu?
kenapa saat sakit hati..hati terasa sakit tapi berbeda dari rasa sakit karena tersakiti secara fisik?

pembelajaran itu didapat darimana saja, dan saya menyukai proses pembelajaran saya.
dan kemudian pada akhirnya saya bertekad akan mengarahkan anak-anak saya untuk menikmati pembelajaran seperti itu.

sejatinya..setiap orang itu bisa menjadi dokter, guru, ilmuan, koki masak, akuntan, dll.
satu orang bisa menjelma menjadi banyak pribadi, ilmu tidak terbatas pada satu lingkup terbatas.


-saya menulis cerita di atas dalam keadaan tertekan pada satu batasan yang menekan saya-